Tugas mengajar yang terlalu banyak ditambah tugas administratif di fakultas ternyata membuat saya harus mengorbankan tugas penelitian dan publikasi. Tidak terasa hampir 2 tahun saya kembali dari studi PhD, namun sampai dengan saat ini belum ada satupun publikasi yang bisa saya hasilkan. Bahkan saking banyaknya tugas-tugas di atas, paper yang sudah conditionally accepted pun terpaksa tidak bisa dipublikasi.
Di bawah ini adalah screen-shot email Congratulation dari Editor-in-Chief International Journal of Accounting Information Systems (IJAIS). Di email tersebut sang editor mengucapkan selamat kepada saya karena paper yang saya submit sudah diterima namun perlu ada beberapa revisi sebelum dapat dipublikasikan.
Sedikit informasi tentang IJAIS. IJAIS adalah paper yang prestisius (http://ees.elsevier.com/accinf/default.asp), termasuk jurnal dengan ranking A untuk bidang ilmu sistem informasi akuntansi (http://www.abdc.edu.au/pages/abdc-journal-quality-list-2013.html).
Untuk sampai mendapat email tersebut di bawah, dibutuhkan waktu sekitar 2 tahun dan 3 kali resubmit-revise-resubmit.
Di saat saya mendapat email tersebut, saya dalam proses kembali ke Indonesia untuk aktif mengajar di fakultas. Karena begitu banyaknya tugas mengajar dan tugas administratif lainnya, saya tidak ada waktu untuk melakukan revisi dan resubmit yang ke-4 kalinya. Setahun berlalu dan akhirnya sang editor IJAIS pun bilang kalau mereka tidak bisa menunggu lebih lama lagi dan memutuskan untuk membatalkan keputusan mereka.
Saya tetap diminta untuk merevisi dan men-submit paper tersebut, namun mereka akan men-treat paper tersebut sebagai a new submission paper.
Itulah sedikit kisah betapa challenging-nya publikasi paper di Indonesia. Saat ini saya dalam proses merevisi dan men-submit ulang paper tersebut ke IJAIS. Ini dimungkinkan karena saya ada waktu 2 minggu sebagai visiting fellow di School of Accountancy, QUT Business School. Otherwise, saya tidak bisa, karena semester ini saya mengajar banyak kelas dan juga tugas administratif lainnya.